HMI News - Bulan Suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kemulian. Bulan ini pula kita dituntut untuk menahan godaan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.
Artinya kita selaku umat muslim dilarang makan ataupun minum, serta menahan segala hawa nafsu mulai terbit hingga terbenamnya matahari.
Salah satu keutamaan Ramadhan, di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa. Sehingga Ramadhan juga disebut sebagai syahrush shiyam. Puasa menjadikan Ramadhan istimewa karena ia adalah rukun Islam yang tidak ada di bulan-bulan lainnya.
Lanjutan hadits di atas berbunyi:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ
اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa…” (HR. Ahmad)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kalian menjadi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Dibulan suci ini pula kita diperintahkan menghindari segala
perbuatan dosa untuk menyempurnakan pahala puasa.
Allah SWT membukakan pintu - pintu surga dan ditutupnya pintu
neraka agar banyaknya orang beriman lebih banyak beribadah dan mengerjakan amal
saleh.
Pada bulan Suci Ramadhan ini Allah SWT melipatgandakan amalan kita sebanyak 1000x lipat.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dari Rasulullah, beliau
bersabda tentang sesuatu yang beliau riwayatkan dari Rabbnya Tabaraka wa
Ta’ala:
عَن ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ رسول الله صلى
الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ
قَالَ: (إِنَّ الله كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ؛
فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ
إِلَى سَبْعِمائَةِ ضِعْفٍ إِلىَ أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ. وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ
فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ
بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ له سَيِّئَةً وَاحِدَةً) رَوَاهُ البُخَارِيُّ
وَمُسْلِمٌ
“Sesungguhnya Allah menetapkan adanya
kebaikan dan kejelekan, kemudian Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat
untuk mengerjakan amal kebaikan namun belum terlaksana, maka Allah akan catat
baginya satu kebaikan yang sempurna. Dan jika dia berniat untuk kebaikan dan
mengerjakannya, maka Allah akan catat baginya dengan 10 kebaikan hingga
700 kali lipat, bahkan sampai berlipat–lipat banyaknya. Sebaliknya, apabila dia
berniat untuk mengerjakan amalan kejelekan namun belum terlaksana, maka Allah
akan catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Dan apabila dia berniat untuk
kejelekan dan mengerjakannya, maka Allah akan mencatat baginya satu kejelekan
saja.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca Dan semoga keutamaan-keutamaan ini memacu kita untuk lebih giat beribadah dan melakukan amal shalih di bulan Ramadhan ini.
Editor : Nurfausi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar